Bagaimana sih cara melakukan persuasi pada orang lain secara halus, berkekuatan hipnotik namun tidak kentara sehingga apa yang kita inginkan mudah tercapai tanpa hambatan berarti? Saya yakin anda pasti pernah mempertanyakan hal tersebut. Apakah aneh pertanyaan itu? Oh tentu saja tidak.. wajar sekali sebab dalam hidup kita pasti punya keinginan-keinginan bukan? Apa baiknya jika keinginan kita bisa diakomodir oleh orang yang kita tuju tanpa ia merasa terpaksa? Tentu saja hati menjadi tenang dan bahagia..apalagi jika kita yakin tujuan tersebut pantas untuk dicapai serta bermanfaat bagi diri kita dan orang lain. Sebagai contoh anda ingin menjual produk asuransi. Hari gini kalau nggak punya asuransi kan kayaknya gimanaaa.. gitu.. tetapi ada kan orang-orang yang masih belum sadar asuransi? Tentu masih ada. Nah berangkat dengan keinginan mulya untuk membantu orang lain secara langsung, juga keluarga dan tentu diri anda sendiri, maka anda butuh nih yang namanya teknik mempersuasi.
Dalam artikel ini mengupas satu teknik saja, yaitu State Driven Persuassion Technique. Di lain kesempatan saya akan berikan teknik-teknik covert hypnosis lainnya yang tak kalah sederhana dan mudahnya. Sesuai namanya, State Driven Persuassion Technique memiliki arti Teknik Persuasi dengan Mengendalikan State. Agar lebih mudah dipahami, saya berikan pemahaman umum sbb :
State : adalah suatu keadaan diri manusia yang terkait dengan kondisi fisik, pikiran dan mental (emosi & perasaan) seseorang pada saat tertentu. Ada keterkaitan antara fisik, pikiran dan mental (perasaan) sehingga dengan mengubah salah satunya dapat mempengaruhi yang lain. Contoh state : sedih (saat sedih, perhatikan bagaimana perasaan bermain, pose tubuh dan cara berpikir), begitu juga misalnya marah, kecewa, bahagia, bergairah, percaya diri dsb.
Trance : kondisi larut / hanyut di dalam pikiran, perasaan, imajinasi, kenangan, situasi, state, ide dll. Pada konteks tertentu trance juga diiringi dengan berpindahnya referensi kesadaran (kalau buat memahami kalimat terakhir dijelaskan di kelas pelatihan Neo Hypnosis yang saya bawakan). Contoh : perilaku obsesif, hypnotic state, tarian / lakon kuda lumping dsb.
Esensi dari teknik state driven persuassion adalah dengan menggali, menghadirkan, menciptakan, bahkan melipatgandakan state seseorang hingga tercipta trance tertentu yang mengakibatkan ia memutuskan untuk melakukan sesuatu sesuai keinginan kita.
Tahapan yang harus dicapai :
1. Connectedness (keterhubungan) atau bisa juga istilahnya rapport sudah terjalin. Pastikan diri anda berhasil mengakrabkan diri dengan lawan bicara. Dan inilah tahapan vitalnya, jika tahap ini belum berhasil maka jangan lanjutkan ke tahap berikutnya.
2. State elicitation, yaitu menggali state yang anda inginkan untuk menciptakan kondisi hipnotik secara natural. Tekniknya yaitu dengan bertaanya pengalaman dengan pertanyaan terbuka. Misal :
“pernah nggak bu, melihat orang sakit?” (retorika seperti ini jawabnya pasti ‘pernah’, karena mana ada manusia yang nggak sakit). Dan lanjutkan dengan “Atau pengalaman-pengalaman dimana ada seorang bapak sebagai tulang punggung keluarga sakit, dan butuh biaya berobat yang mahal sementara anak masih kecil?”
elisitasi terus dengan, pertanyaan “kira-kira, dalam kondisi kepepet seperti itu, ibu sedih nggak melihat kondisi keluarga mereka?” (disini biasanya state lawan bicara mulai berubah menjadi sedih, dan anda pun lanjut dengan pertanyaan-pertanyaan yang memperbesar rasa sedihnya).
3. Tambahkan dengan Convincing, yaitu ide-ide pendukung yang terkait dengan state tersebut berupa social proof, authority, future pacing, kesalahan yang disengaja dsb.
“Kan banyak kenyataan yang kita temui, sebuah keluarga dalam keadaan susah, tulang punggung keluarga sakit, ibu repot mengurus anak.. sementara cari pinjaman tanpa jaminan kan susah, dan kalaupun setelah sembuh, menghadapi lagi masalah untuk mengembalikan dana pinjaman..dst” Tugas anda memperhatikan dan menjaga state sedih lawan bicara semakin membesar.
4. Linking + embedded command, yaitu dengan mengaitkan suatu cerita yang mengimplikasikan gagasan berupa jalan keluar dari state tersebut.
“tetapi ada lho, suatu keluarga, juga bukan keluarga kaya.. bapaknya sakit keras..alhamdulillah karena sejak setahun yang lalu mereka ikut asuransi ini, kesulitan mereka berhasil teratasi… ” silakan anda tambahi sendiri hingga closing.
Sederhana kan? Malah mungkin anda sudah piawai melakukannya karena ini sebenarnya diambil dari pola sehari-hari. Apakah harus selalu dengan state sedih? Tentu saja tidak. Anda pun bisa berkreasi dengan memainkan state lucu, gembira, bahagia, dll yang pada intinya memainkan state-nya sehingga faktor kritisnya menjadi lengah, maka segala cerita yang anda ceritakan terkait dengan state tersebut akan memiliki kekuatan hipnotik dalam menentukan arah pembicaraan berikutnya.