Pernahkah anda mengalami di suatu waktu Anda mendengar lagu dengan judul tertentu, belum lagi lagu selesai bait baitnya, anda terbawa dan hanyut teringat satu peristiwa tertentu , atau lagu itu menghentak ingatan anda pada seseorang di masa lalu. Ayo jujur pernah kan? biasa kok sebagian besar manusia normal pernah mengalami hal ini kok.
Bisa saja ketika anda datang ke pesta bau parfum yang khas mengingatkan Anda pada seseorang yang pernah dekat dengan Anda, padahal orangnya sedang tidak bersama anda. Hanya dengan aroma parfum yang barangkali dipakai orang lain, pikiran anda seolah dibawa pada orang tersebut. Lagi lagi ini normal normal saja.
Lagu tertentu itu atau bau parfum merupakan tombol otomatis di pikiran yang membawa anda terasosiasi dengan kondisi lain yang pernah anda alami. Itulah tombol otomatis di otak yang disebut anchor.
Dalam bahasa Indonesia, Anchor artinya Jangkar. Dalam NLP Anchor merujuk pada suatu stimulus atau informasi yang diterima melalui sensor inderawi (Visual, Auditori, Kinestetik) serta memiliki respon yang bersifat asosiatif sehingga mengkibatkan suatu State (Mind and Body Are One System) tertentu.
Dalam praktiknya, Anchor bisa digunakan untuk mengakses State tertentu (baik senang maupun sedih) dengan menstimulus sensor inderawi. Misalkan saya hendak mengakses State Semangat dengan segera, maka saya menekan pergelangan tangan kiri saya, dan secara tiba-tiba perasaan dan kondisi tubuh saya langsung semangat.
Kok bisa? Ya. Itu ajaibnya Anchor.
Bayangkan apajadinya hidup anda jika diri anda punya sejumlah tombol otomatis yang bisa mengatur seseorang menjadi gembira, menjadi mudah belajar, menjadi penuh energi, menjadi kuat dan termotivasi. So apa yang terpikir wow alangkah mudahnya menjalani kehidupan ini.
Upsss NLP memberi anda berita baik. Jika anda tahu caranya ternyata tombol otomatis atau anchor itu bisa dibuat pada diri kita, diri anak anda.
Tentu anda penasaran untuk mengetahui bagaimana cara membuatnya, bagaimana seluk beluknya dan bagaimana memanfaatkannya. Sebelum anda memahami dan membuat anchor bagi diri anda.
Ada baiknya anda menyimak bagaimana sejarah penemuan anchor ini.
Adalah Ivan Pavlov ilmuan dan psikolog dari Rusia. Ia meneliti dan melakukan eksperimen terhadap sekelompok anjing. Pada waktu tertentu sebelum jam makan, ia membunyikan bel. Kemudian anjing diberi makan. Saat bel berbunyi sang anjing itu mengeluarkan air liur seolah ia menciumi, membahui dengan detil dan merasakan makanan itu.
Hal itu dilakukan terus menerus dan berulang ulang. Saat sebelum anjing makan dibunyikan bel. Hari demi hari ritual ini dilakukan secara konsisten.
Lalu apa yang terjadi? ternyata anjing mengeluarkan air liurnya secara spontan. Bahkan ketika bukan jamnya makan dan bel dibunyikan maka anjing spontan mengeluarkan air liur.
Bel seolah merupakan tombol atau anchor untuk keluarnya air liur sang anjing. Membunyikan bel merupakan proses menyusun anchor bagi anjing. Dan anchor ternyata merupakan reflek kondisioning, dan juga bisa terjadi pada manusia.
Anchor merupakan hal yang terjadi sehari hari
Anchor bisa saja terjadi sehari hari seperti ketika anda lihat lampu merah indikasi rem di mobil depan anda menyala menjadikan Anda spontan menginjak rem. Lampu merah merupakan anchor dimana kaki kanan anda menginjak rem.
Ada orang yang ketika melewati tempat tempat yang disebut angker seperti kuburan spontan bulu kuduk berdiri dan merinding. Simbol simbol yang ada pada tempat “angker/wingit “ merupakan anchor yang menjadikan anda merinding atau takut.
Saat mengemudi di jalan anda mendengar suara sirine mobil polisi, spontan mungkin anda mencari cari apa ada yang salah melanggar rambu lalu lintas atau kecepatan terlalu tinggi?
Bisa jadi ketika anak anak memakai pakaian superman merasa lebih kuat dan perkasa, pakaian supermen merupakan anchor menjadi perkasa.
Ada pemain sepak bola amatir ketika memakai kaos dengan nomor punggung pemain favoritnya merasa lebih semangat dan punya power lebih.
Atau anak anda ketika mendapat tepukan di lengannya menjadi rajin belajar, karena tepukan di lengan membawa pada situasi ketika di kelas seluruh temannya tidak bisa mengerjakan soal dari gurunya, dan ketika anak tersebut diminta mengerjakan soal itu dia bisa lalu dipuji sambil menepuk lengannya sebagai anak rajin dan pandai oleh gurunya. Tepukan di lengan menjadi anchor dan ketika dipicu atau ditepuk kembali menjadikan dia rajin belajar.
Semua hal itu adalah anchor dalam keseharian, andapun bisa menemukan banyak anchor dalam keseharian anda. Dan lebih penting jika anda mendapatkan anchor positif maka kuatkan dan jika ada anchor negatif segera rusaklah anchor tersebut. Andapun bisa membuat anchor.
Selanjutnya bagaimana menciptakan Anchor dan teknik Anchor? Ilmu yang luar biasa ini bisa Anda dapatkan dan rasakan pada saat Anda mengikuti pelatihan NLP Practitioner. Menarik sekali kan?