Diantara fikiran sadar dan bawah sadar manusia, critical area membentang, sebagai filter; mana yg boleh dan tidak untuk diteruskan kedalam storage/gudang penyimpanan memori kita.
Kalau filter itu positif, tentulah hal yang positif jua yang kan masuk, kemudian mempengaruhi tutur kata, tingkah laku, respon maupun perbuatan kita.
Lalu bagaimana kalau filter itu negatif, tentu sahabat semua tahu kesudahannya bukan?
Begitulah alurnya, sehingga wajar jika ada orang bijak mengatakana; "Teko hanya akan mengeluarkan isinya", atau dalam bahasa komputer, terkenal istilah "garbage in, garbage out (yang masuk sampah, yang keluar juga sampah".
Saya menduga, sahabat semua bertanya-bertanya tentang bagaimana menjaga agar filter itu tetap positif bukan?
Tenang! Saya tidak akan bilang : "Kamu nanya? Bertanya-tanya?" Seperti cipmenk.
Untuk menjawab pertanyaan sahabat diatas, cukuplah dengan firman Allah swt :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِن تَتَّقُواْ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّكُمۡ فُرۡقَانٗا وَيُكَفِّرۡ عَنكُمۡ سَيِّـَٔاتِكُمۡ وَيَغۡفِرۡ لَكُمۡۗ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ
Wahai orang-orang yang beriman! Jika kamu bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan FURQON (kemampuan membedakan antara yang hak dan batil) kepadamu dan menghapus segala kesalahanmu dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Allah memiliki karunia yang besar.
– Surah Al-Anfal, Ayat 29
Wallahu a'lam bis showab