NeoNLP

Website Resmi dari Neo NLP Society

  • Home
  • NeoNLP
  • Blog
  • Praktisi
  • Trainer
  • Jadwal Pelatihan
  • login

Meta Model

October 17, 2014 by Juli Sugianto

Sekilas mengenai yang saya ketahui tentang Meta Model (disingkat Me-Mo).Meta Model merupakan salah satu model komunikasi pertama dalam NLP, Me-Mo sendiri merupakan hasil permodelan dari dua “Wizzard” ,yaitu Fritz Perls dan Virginia Satir. Me-Mo pertama kali diperkenalkan lewat buku “Structure of Magic Volume 1 & 2”. Pertanyaan menarik yang sempat muncul ketika saya menjelaskan meta-model adalah, “kenapa namanya meta model? Bukan Perls & Satir Model? “
Berangkat dari pertanyaan tersebut, saya mencoba member gambaran yang sedikit lebih jelas mengenai meta-model.Buku pertama NLP, yaitu Stucture of Magic, Kenapa dengan nama “MAGIC” ? Magic yang diungkapan dalam buku tersebut mengungkapan tentang bagaimana manusia hidup dalam dunia “magic”, bagaimana manusia membentuk (representasi) dunia External yang di lihat, didengar, dirasakan, belum tentu sama dengan yang berada dalam internalnya.
Yang disebut “MAGIC”
• Manusia merupakan salah satu mahluk hidup di bumi yang menggunakan bahasa yang terstruktur, dan manusia secara tidak sadar memilih kata-kata yang digunakan dan struktur bahasa yang digunakan.
• Bahasa merupakan fungsi dasar manusia bagaimana manusia merepensetasikan dunia eksternal, dan bahasa juga digunakan untuk mengkomunikasikan representasi tersebut. Manusia tidak pernah lepas dari lingkungan sosial, sehingga representasi internal kita terhadap dunia itupun terpengaruh oleh keadaan sekitar kita.
• Mengenal distinguisi bahasa seseorang, kita dapat mengetahui peta mental orang tesebut.
• Sering kali “kapabilitas” manusia yang sesungguhnya terbelenggu hanya karena peta internalnya yang tidak “jelas” / “bias”.

Berangkat dari perkenalan terhadap “magic”, ternyata dalam perihal manusia merepresentasikan duniaNYA terjadi beberapa distinguisi, yakni : Delesi, Generalisasi, Distorsi.
Delesi: Manusia cenderung menghilangkan/mengurangi informasi yang masuk.
Generalisai : Kecenderungan untuk generalisir informasi yang masuk.
Distorsi : Kekaburan makna dari sebuah informasi yang masuk,

Kekuatan sebuah PILIHAN – *Choice is Better Than No Choice*
Sering kali manusia terjebak pada sebuah kondisi yang membuatnya seakan-akan tidak ada pilihan, seperti:
“Saya selalu gagal” ,
“Jika mau kaya harus jadi pengusaha “,
“Jika saya mundur maka saya kalah” ,
Beberapa kalimat tersebut mungkin sering terdengar ditelinga kita, atau jangan-jangan dari kita sendiri yang mengucapkannya. Apapun yang kita lontarkan dengan bahasa kita, itu merupakan representasi saja. Kajian menarik dari Alfred Korzybski bahwa “MAP is not The Territory” (Peta Bukan Merupakan Wilayah), Representasi kita terhadap dunia itu merupakan representasi semata bukan merupakan dunia sesungguhnya, misalkan anda diminta untuk menceritakan bagaimana bentuk “Gajajh, Kita tidak meletakan “Gajah” dalam pikiran kita, tapi kita hanya merepresentasikan “Gajah”.

Meta Model mengajak kita untuk memperluas “MAP” sehingga kita memiliki pilihan-pilihan yang lebih memberdayakan.
Contoh:
“Saya selalu gagal” (kategori generalisasi). Kalimat ini sangat bias! atau tidak jelas, jika kita memindai dalam proses mentalnya, orang yang mengucapkan hal tersebut sangat focus pada “kegagalan” tersebut, meta model menantang proses mental orang tersebut dengan cara “ Apakah selalu?” atau “Gagal dalam hal apa?” dengan menantang proses berpikirnya, membantu agar orang tersebut agar -tidak focus pada kegagalan itu, tetapi melihat lebih jauh bahwa dia tidak selalu gagal. Ketika seseorang menyadari bahwa dia tidak selalu gagal, dia diberikan pilihan-pilihan untuk “me-maknai” ulang arti kegagalan tersebut sehingga dia tidak lagi terbelenggu pada “kegagalan”.
Kembali lagi kepertanyaan diatas, kenapa di sebut META – MODEL?
Meta diambil dari bahasa Yunani yang berarti atas/ melebihi. Model : merupakan bagaimana manusia “me-model” (representasi) Dunia Eksternalnya. Ketika manusia memodel dunia eksternalnya kencederungan untuk melakukan delesi, generalisasi, dan distorsi pasti selalu terjadi. Ketika manusia memiliki sebuah objektif tetapi terintevensi oleh Delesi,Generalisasi,Distorsi, maka digunakan meta-model untuk digunakan untuk memetakan ulang peta internal sehingga mendapatkan pemaknaan yang lebih jelas.
Itu hanya sebagaian kecil “Magic” dari Meta-Model, semoga sharing saya bisa berguna.

Kembali

Filed Under: NLP Umum

Renewal Keanggotaan

Certified Instructor of The Month : February-2023

Gion Sugiyono TR, S.T.,M.M.,CHt,CPHt.,CI.,MT.NLP.,CSt.
No Anggota: 2699

Lihat Profile

Jadwal Pelatihan

NNLP Practitioner Workshop

24-Mar-2023 - Tangerang

Bernartdous Sugiharto, S.S.T, CH, CHt, CPHt, CMH, CI, C.ESTher, CT. MTH, CT. NLMOR, CT NNLP, CT. PBL, CT. HLC

Detail

NNLP Practitioner Workshop

25-Mar-2023 - Bandung

Fx. Praptoharsoyo,MT.NNLP

Detail

NNLP Master Practitioner dan Trainer Workshop

25-Mar-2023 - Jakarta

Ilyas Afsoh

Detail

NNLP Practitioner Workshop

25-Mar-2023 - Jakarta

Muhammad Qadhafi, M.Pd, CIHC, CHt, CT.NNLP

Detail

Jadwal Lengkap

Categories

  • News
  • NLP Bisnis
  • NLP Coaching
  • NLP Penjualan
  • NLP Umum
  • Teori NLP

News

Peluncuran Website Baru Neo NLP

In memoriam Yan Nurindra

Blog

Kesempatan Belajar NLP di Bulan Ramadhan 1444 H, Berkah Ilmu dan Berkah Promo…. Hubungi WA 085321334359

Belajar NLP dari Practitioner sampai Level NLP Trainer Itu Mahal? Oh Itu Dulu, Sekarang Bisa Dapat Promo Spesial WA Ke 0811100317

CRITICAL AREA/FILTER FIKIRAN MANUSIA

STOP SESAT PIKIR BRO!

NLP in Chatting Customer Services

NeoNLP Society

Plaza Basmar Lantai 3
Jl. Mampang Prapatan Raya 106
Jakarta Selatan
CS Whatsapp: 0813-8100-0981

© Copyright 2014 Neo NLP Society · All Rights Reserved · Powered by Indonesia9 ·