Adi seorang murid di SMA Terkenal, 3x datang terlambat ke sekolahnya, lalu gurunya berkata:
"Dasar kamu pemalas."
Jadi Rumus dasar kalimat diatas:
Adi + 3x Terlambat = Pemalas.
Wah Repot kalo sudah begini, Kenapa?
Seringkali murid jadi Pemalas seumur sekolah disitu. Bukannya berhasil mendidik, malah menghancurkan generasi terbaik bangsa.
Dalam Ilmu Manajemen diajarkan: Jangan tegur orangnya, namun Tegur Kesalahannya. Bila menegur orangnya, dan sampai me-label- orang tersebut, bahaya nya bisa menjadikan Self Image buruk (long term) pada diri anak tsb.
Nah kalo sudah jadi Self Image, butuh berapa lama coba memperbaikinya? Kalo karyawan gampang, dipecat bisa cepet ganti baru. Kalo di Pendidikan gimana coba?? Tunggu puluhan Tahun??
Sekarang Lihat NLP (Neuro Linguistic Programming) bekerja dalam Edukasi:
Guru Berkata:
Adi, kamu sering terlambat ya. Saya tidak suka "sikap" terlambat kamu. Bagaimana cara membuatmu tidak terlambat lagi.
"Maaf Pak, Saya terlambat karena saya harus mencuci baju dan membereskan rumah dulu" jawab Adi.
"Baik, kalo begitu bagaimana menurut kamu supaya kamu tidak terlambat?" Tanya Gurunya.
"Oh saya ada ide Pak, saya akan bangun jam 4 subuh, dan menyelesaikan pekerjaan rumah jam 05.30. Sehingga jam 06.30 saya sudah sampai sekolah". Jawab Adi.
"Wah Idemu Brilliant, Bapak bangga punya murid sepertimu. Bapak yakin kedepan PASTI kamu jadi orang SUKSES!" Kata gurunya.
15 tahun berlalu Adi (bukan nama sebenarnya) menjadi Kepala Cabang termuda di Perusahaan Otomotif Tbk. Hanya karena Sebuah Kalimat pertanyaan dari Gurunya.
Kalimat pertanyaan itu dalam NLP dikenal sebagai bagian kecil Meta Model. Pola Bahasa untuk mengenali masalah sebenernya. Bukan sekedar masalah yang terlihat saja.
Seandainya Semua Guru Belajar NLP. Mungkin saat ini Bangsa Indonesia bisa semaju Bangsa Lain.
Hormat saya,
Sobri Al Majid, CHt, CT.NLP, CPS
♡ Centrion Institute – Science Trainer (www.centrion-institute.com)
♡ METTA Academy – Soft Skill Trainer (www.metta-academy.com)
♡ 0815.3437.2199