NeoNLP

Website Resmi dari Neo NLP Society

  • Home
  • NeoNLP
  • Blog
  • Praktisi
  • Trainer
  • Jadwal Pelatihan
  • login

~ Antara Aku dan Esoterisme ~

March 10, 2015 by Andreas Anaya Pasolympia

Bagian 1 : Sebuah Perjalanan Awal

Apa lagu kesukaan papan tulis ? Wahh tergantung papan tulisnya. Kalau papan tulis disebelah ruang upacara sekolah mungkin suka lagu Indonesia Raya, kalau papan tulis di tempat spa mungkin sukanya lagu rileksasi. Beberapa hari yang lalu seorang teman meminta saya untuk meng-copykan lagu-lagu rileksasi yang panjang. Sehingga malam ini saya mencari-cari kembali lagu-lagu rileksasi lama yang saya punya, dan kebanyakan bernuansa esoteris. Disitu sembari saya mendengarkan alunan-alunan lagu tersebut, saya kembali menyadari dan ter-regresi ke dalam masa lalu saya. Bahwa saya, secara personal sangat dekat dengan esoteris. Sejak kecil, sejak SD kelas 3 saya sudah ke gramedia dan senang sekali membaca buku-buku esoterisme. "The Miracles of Manna Forces" karja Madeline C. Morris saya rasa adalah buku pertama yang saya sangat sukai. Buku-buku tentang Kejawen, Reiki, Kundalini, dan Membaca Aura adalah saya gemari ketimbang membaca komik Dragon Ball yang padahal saya juga suka. Halaman demi halaman saya membacanya, kata demi kata pula saya terpesona. Menatap lilin dengan penuh konsentrasi, bertapa, dan visualisasi sering sekali saya lakukan. Sungguh, itu kelas 3 SD. Kuingat pula satu guru sekolahku, pernah memarahiku hingga menangis karena melihatku bertapa di pojok ruangan. "Sesat kamu ! Ngapain nanti jadi gila !", katanya.

 

Untungnya orang tuaku adalah orang tua penganut faham bebas bertanggung jawab, dan itu adalah kualitas paling Illahi yang aku senangi dari pola pengasuhan yang aku dapat. Serta aku berjanji akan menerapkannya juga pada anakku kelak dengan beberapa modifikasi. Orang tuaku membebaskanku untuk belajar apapun, untuk mengeksplorasi, untuk menggali kedalam sanubari ilmu yang tak berujung. Justru orang tualah yang menemaniku untuk belajar Reiki, hingga saat kelas 5 SD aku sudah menjadi Master Pribadi dari salah satu tradisi Reiki di Indonesia. Saat kelas 5 SD itu pulalah aku sudah menjadi penghusada dan membantu pengobatan di klinik Reiki kota Semarang. Aku sangat senaaaang waktu itu, bisa menjadi perantara kesembuhanNya melalui energi di telapak tanganku. Disitu aku mulai bertanya-tanya, sebuah pertanyaan yang menjadi poros penopang hidupku hingga kini. Bagaimana manusia dapat menjadi "manusia seutuhnya" ? Apa tujuan dari hidup ini sebenarnya ? Pertanyaan itu terus menggaung di benak Andre kecil.

 

Perjalanan hidup berlanjut, aku mulai berusaha menjauhi Esoterisme. Aku memfokuskan diriku pada buku-buku seperti hipnotisme modern dan filsafat saat SMP. Disitu juga kondisi jiwaku sedang kacau, sehingga waktuku lebih banyak tersita kepada Game Online. Yang uniknya, disetiap game online yang aku mainkan aku selalu memilih profesi Wizard (penyihir) sebagai profesi karakterku. Aku selalu terpesona ketika karakter yang kumainkan dapat menguasai sihir-sihir baru, dan bertempur dari jarak kejauhan. Tokoh-tokoh strategist seperti Zhuge Liang dalam Kisah Tiga Kerajaan juga mulai aku gemari dalam permainan yang aku mainkan. Aku mencoba lari dari semua esoterisme itu, dan bahkan aku tak percaya adanya Tuhan. Bagiku, Tuhan hanyalah konsep-konsep pikiran saat itu. Semua kemampuan esoteris yang dulu aku miliki-pun menjadi hilang.

 

Namun memang dasar Esoteris, saat SMA serta kuliah aku dipertemukan kembali dengan Esoterisme dengan cara yang berbeda. Ia muncul dalam wujud agama-agama, ia muncul dalam perkamen-perkamen kuno, dalam setiap ajaran suci maupun ilmu yang aku pelajari. Esoterisme yang aku maksud disini berubah makna, berubah arti dalam hidupku. Esoterisme menurutku adalah sebuah perjalanan menuju bathin kita yang terdalam. Esoterisme adalah perjalanan untuk mengenal diri kita sendiri. Memang, ketika esoterisme melenceng ia menjadi sebuah kontes pertunjukan kesaktian yang penuh ego. Atau bayangkan seorang nenek tua yang meng-klaim dirinya dapat berbicara dengan Roh Leluhur dan meramal masa depan, yang seringkali disebut orang sebagai oma-oma New Age. Bukan, bukan itu. Esoterisme yang kumaksud adalah bagaimana kita masuk ke dalam hati kita, dan mengenal ruang hening di dalam diri kita. Mengenal kuasa penyembuhan alamiah yang ada di dalam diri kita, dan mengenal diri sejati kita.

 

Bagian 2 : Pemaknaan Baru

 

Satu momen yang menjadi awal kembalinya saya merangkul esoterisme secara berbeda adalah ketika Pak Yan Nurindra seorang yang adalah guru besar hipnosis sekaligus guru besar reiki, saya kejar dan tanyai dalam acara 2nd Indonesia NLP Conference. "Pak, apakah energi reiki itu hanya sekedar sugesti hipnosis saja ?", kataku. Pak Yan menoleh kebelakang dan tersenyum ringan. Ia berkata, "Energi reiki adalah ekspresi bawah sadar, namun apakah ekspresi bawah sadar selalu hipnosis ?", sebelum ia melangkah pergi menuju mobil yang ia kemudikan. Meninggalkanku sejuta pertanyaan, dan sejuta jawaban. Itu adalah awal aku hijrah ke Kota Jakarta ini, dan setelah itu aku bertemu dengan berbagai orang yang sangat beragam dan ajaib. Beragam guru yang mengajak saya lagi-lagi untuk masuk kedalam kesejatian saya sendiri (yang mungkin beberapa ada dalam tag facebook ini). Para pendekar ataupun kyai, mulai dari esoterisme jawa hingga sumatra, para skeptis hingga para pengandal intuisi, para indigo hingga para ilmuwan saya temukan di kota ini. Hingga saat saya belajar pada Stephen Gilligan mengenai Generative Trance, disitu seakan ada benang merah yang kuat antara kesemua ilmu yang pernah saya pelajari. Seakan sisi logis-ilmiah dan sisi intuitif saya dapat menjadi satu. Menari dalam balutan tarian yang sama.

 

Sekarang, saya kembali menyadari. Saya memang tidak mau membranding diri sebagai dukun, saya adalah penyebar keajaiban di bidang pengembangan diri dan komunikasi. Namun di sisi lain, sungguh saya tidak bisa dan tidak perlu menjauhi esoterisme. Karena esoterisme di tingkat terdalamnya adalah berjumpa dengan kesejatian hidup, berkenalan dan bercinta dengan diri terdalam kita. Itu adalah esensi dan fitrah alamiah hidup manusia, untuk mengulik Sang Esoteris. Sang Ajaran Rahasia, yang adalah dirinya sendiri. Entah dipandang dari sudut pandang logis-ilmiah seperti psikologi, atau dipandang setengah-ilmiah seperti NLP, atau dipandang dari sudut pandang nggak ilmiah sama sekali seperti Ilmu Kebatinan dan Perdukunan. "Lagipula apa itu ilmiah ?", renungku saat mengulik jurnal-jurnal demi mendapatkan gelar master yang kini kujalani. Se-ilmiah ilmiahnya sebuah subjek, tetaplah ia hanyalah sebuah kesepakatan. Kesepakatan oleh para kalangan akademisi, kesepakatan setelah melalui proses dan metode tertentu. Yang adalah buatan manusia.

 

Saya tidak lagi bersandar pada koridor ilmiah – tidak ilmiah. Saya bersandar pada koridor bermanfaat – tidak bermanfaat. Jika kita belajar esoterisme dan malah itu mempersulit hidup kita. Sedikit-sedikit khawatir, harus ini harus itu, takut kena santet ini santet itu, dikiri ada setan dikanan ada hantu, serta terbohongi dan tertipu ya mending nggak usah. Atau mungkin kita TIDAK COCOK untuk menggunakan cara itu, atau mungkin itu adalah pertanda bahwa kita perlu memperdalam atau mengkaji lagi apa yang selama ini kita pelajari. Namun jika belajar esoterisme, dan menggunakan semua ilmu dalam esoterisme membuat kita dapat lebih mensyukuri hidup ini, dapat berkarya hingga pelosok negeri bahkan luar negeri, dapat semakin mengerti makna keajaiban Tuhan dalam hidup kita, maka belajarlah. Mungkin itu cara yang COCOK untuk kita. Bukan masalah ilmiah atau tidak ilmiah, tapi bermanfaat atau tidak bermanfaat. Bukan masalah benar atau salah, tapi masalah cocok atau tidak cocok.

 

Gunakanlah setiap hal yang kita tahu dan pelajari untuk memberdayakan diri kita, untuk membuat kita semakin "Hidup lebih Hidup". Urip iku Urup, kalau kata pepatah Jawa. Life is Sparkling ! Menarilah dengan cara yang kau suka, jangan biarkan preferensi atau cara orang lain berpikir membuatmu terbatas dalam kerangkanya. Ikutlah kerangka yang cocok untukmu, atau bahkan buatlah kerangka sendiri ! Esoterisme jika dipahami melenceng memang bisa sangat busuk dan begitu penuh kebohongan, tipu daya dan ilusi hadir disana dengan nyatanya. Hidup menjadi penuh delusi dan kepalsuan faham. Busuk banget, namun bukan itu Esoterik yang saya maksud disini. Bagi saya pribadi, Esoterisme adalah jalan yang mengakar di dalam sanubari hati saya sejak kecil. Sebuah dorongan yang besar, untuk berpetualang kedalam diri saya sendiri dan menyingkap "Ajaran Rahasia" yang ada di dalam sana. Menyingkap tirai konsep-konsep dan berjumpa dengan Sang Esoteris.

 

Filed Under: NLP Umum

Renewal Keanggotaan

Certified Instructor of The Month : August-2025

Khaeril Anuar bin Darus
No Anggota: 11865

Lihat Profile

Jadwal Pelatihan

NNLP Practitioner Workshop

16-Sep-2025 - Jakarta

DR.(H.C) ARIS BUDIMAN, CMT.NLP, CMT.HRNLP International

Detail

NNLP Practitioner Workshop

16-Sep-2025 - Tangerang

Bernartdous Sugiharto, S.S.T, CH, CHt, CPHt, CMH, CI, C.ESTher, CT. MTH, CT. NLMOR, CT NNLP, CT. PBL, CT. HLC, CT. SA

Detail

NNLP Master Practitioner dan Trainer Workshop

17-Sep-2025 - Jakarta

DR.(H.C) ARIS BUDIMAN, CMT.NLP, CMT.HRNLP International

Detail

NNLP Master Practitioner Workshop

17-Sep-2025 - Tangerang

Bernartdous Sugiharto, S.S.T, CH, CHt, CPHt, CMH, CI, C.ESTher, CT. MTH, CT. NLMOR, CT NNLP, CT. PBL, CT. HLC, CT. SA

Detail

Jadwal Lengkap

Categories

  • News
  • NLP Bisnis
  • NLP Coaching
  • NLP Penjualan
  • NLP Umum
  • Teori NLP

News

Peluncuran Website Baru Neo NLP

In memoriam Yan Nurindra

Blog

Jangan Kaget! Setelah Anda Belajar NLP, Anda Akan Lebih Sensitif.

Teknik Menyampaikan Informasi agar Lebih Terstruktur Ala NLP: Chunking!

Nguasain ilmu Neuro Linguistic Programming, Emang Bisa Bikin SUKSES?

Dulu: Butuh Waktu 30 Tahun Untuk Jago Bisnis. Kini: (Mungkin) 5 Tahun Aja Udah Jago. Mau?

RAFRAMING DAN PENYAKIT

NeoNLP Society

Plaza Basmar Lantai 3
Jl. Mampang Prapatan Raya 106
Jakarta Selatan
CS Whatsapp: 0813-8100-0981

© Copyright 2014 Neo NLP Society · All Rights Reserved · Powered by Indonesia9 ·